PELATIHAN BIOGAS MENJADI ENERGI LISTRIK, MENUJU PERTANIAN BIOINDUSTRI (Kerjasama BPTP Maluku Utara Dengan Dinas Pertanian Kab. Halmahera Tengah)
Sofifi - Dalam rangka mengembangan pertanian yang ramah
lingkungan di Maluku Utara, Balai Pengkajian Teknologi Maluku Utara digandeng
oleh Dinas Pertanian kabupaten Halmahera Tengah untuk melakukan pelatihan
bioindustri berbasis ternak. Pelatihan bioindustri berbasis ternak dilaksnakan
di Kantor BPTP Maluku Utara dan diikuti oleh 19 orang terdiri 13 orang pegawai Dinas Pertanian
Bidang Peternakan dan 6 orang petani dari kecamatan Weda Selatan.
Pelatihan
dibuka oleh Kepala BPTP Maluku Utara Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP dan Kepala
Bidang Peternakan Kabupaten Halmahera Tengah Siti Sara Mohdar, S.Pt . Dalam
kesempatan tersebut Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP menyatakan limbah ternak
merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan
global. Seperti diketahui limbah ternak menghasilkan gas methan yang akan
naik ke atmosfer dan akan memantulkan
panas dari atmosfer ke bumi sehingga akan meningkatkan suhu di bumi. Diperlukan pengelolaan
yang baik mengenai limbah ternak supaya dapat bermanfaat bagi kehidupan seperti
pengelolaan limbah ternak menjadi energi alternatif ramah lingkungan (biogas). Teknologi ini merupakan salah satu
kontribusi dalam mewujudkan pembangunan pertanian di
Maluku Utara menuju pertanian bioindustri berkelanjutan.
Materi
pelatihan dibawakan oleh 3 orang peneliti peternakan BPTP Maluku Utara, yaitu
Ahmad Yunan Arifin, Indra H. Hendaru dan Slamet Hartanto. Adapun materi pelatihan
yang diberikan yaitu 1. Pengelolaan limbah menjadi biogas, 2. Pembuatan pupuk organik padat dan cair dari limbah biogas, 3. Pengelolaan
pakan yang efesien seperti penyusunan ransum seimbang, dan 4.
Pembuatan suplemen pakan dan silase. Selain diberikan materi pelatihan pengelolaan
limbah menjadi biogas, peserta dilatih mampu merakit biogas untuk menyalakan kompor
dan menyalakan generator listrik.
Kepala
Bidang Peternakan Siti Sara Mohdar, S.Pt memberikan perhatian khusus kepada
pelatihan pengelolaan limbah ternak menjadi biogas energi panas dan energi
listrik. Siti memberikan apresiasi kepada BPTP Maluku Utara karena memberikan
pelatihan yang sangat bermanfaat dan memberikan pengetahuan tentang potensi limbah yang selama ini terbuang.
Seperti
diketahui populasi ternak sapi di Kabupaten Halmahera Tengah 7.872 ekor yang
menghasilkan limbah sebesar sekitar 180 ton/ hari, jika dikelola dengan baik
akan menghasilkan pupuk organik sebesar 90 ton/ hari dan biogas 10.000 m3/ hari
setara dengan 6.500 liter minyak tanah atau 7.800 liter premium. Jika harga
premium Rp. 6.500,-/ liter maka selama ini ada nilai sekitar 50 juta/ hari
dibuang setiap hari yang harus segera dikelola dengan baik.
Ditambahkan
Siti walaupun pelatihan sudah dilaksanakan, tapi kerjasama dengan BPTP Maluku
Utara untuk pembangunan peternakan berkesinambungan di Kabupaten Halmahera
Tengah akan terus berlanjut.
Peningkatan sinergitas antar lembaga ini penting untuk terus dilakukan agar
pembangunan pertanian berjalan efekti dan efisien.
Komentar
Posting Komentar