Andriko Noto Susanto dan  Marthen P. Sirappa 
Pembangunan pertanian di Provinsi Maluku, yang  didominasi oleh pulau pulau kecil, memerlukan perencanaan                    secara spesifik. Salah satu informasi dasar yang  dibutuhkan untuk pengembangan pertanian di pulau pulau kecil                     tersebut adalah peta sumber daya lahan, yang  memberikan informasi penting tentang distribusi, luasan, tingkat                    kesesuaian, faktor pembatas, dan alternatif  pengelolaan lahan yang rasional. Peta yang tersedia untuk perencanaan                    pembangunan pertanian di Provinsi Maluku adalah peta  zona agroekologi yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Maluku, sedangkan peta pada tingkat semidetail sampai  detail baru tersedia untuk beberapa wilayah, yaitu dataran                    Waeapo, Kairatu dan Kamariang, serta Pulau Selaru dan  Wokam. Berdasarkan data atau peta tersebut, Provinsi Maluku memiliki peluang yang cukup besar untuk  pengembangan perkebunan, wanatani, tanaman pangan lahan                    kering, tanaman pangan lahan basah, padang  penggembalaan, dan perikanan tambak. Luas lahan untuk usaha tani                    tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan mencapai  41.012 ha, sementara potensinya seluas 775.586 ha atau                    tersedia areal ekstensifikasi 734.574 ha. Untuk usaha  perkebunan terdapat areal potensial seluas 1.392.712,40 ha,                    sedangkan lahan fungsional baru mencapai 157.533 ha  atau tersedia areal pengembangan 1.235.179,40 ha.                    Perencanaan pembangunan pertanian secara  berkelanjutan harus didasarkan pada keadaan biofisik lahan, komoditas                    unggulan, dan sosial budaya ekonomi masyarakat. 
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi_conten.php?volumeID=p326207
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi_conten.php?volumeID=p326207
Komentar
Posting Komentar