Langsung ke konten utama

ROAD SHOW DAN PANEN PADI DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR



Dalam kesempatan acara peresmian Mini Feed Mill tanggal (14/03/2014) di kelurahan Kastela kec. Pulau Ternate kota Ternate, dilakukan juga diskusi secara terbatas antara Walikota Ternate, Kadis Pertanian Kota Ternate dan Kepala BPTP Maluku Utara tentang pengembangan potensi sukun di wilayah Ternate, khususnya di pulau Moti, Hiri, dan Batangdua. Dalam diskusi tersebut, disepakati tentang rencana kegiatan eksplorasi dan optimalisasi keunggulan pemanfaatan sukun lokal Ternate dengan langkah awal melakukan karakterisasi dan identifikasi produksi serta populasi sukun di wilayah Ternate dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sebagai persiapan operasionalisasinya, maka akan dilakukan sinkronisasi kegiatan bersama dengan Bapak Walikota Ternate pada minggu IV bulan Maret di kantor Walikota Ternate.

Selain itu, sebagai rangkaian kegiatan pertemuan dengan Bupati Halmahera Timur pada acara peresmian Mini Feed Mill, telah dilaksanakan acara “Panen Raya Padi” pada tanggal 16 Maret 2014 di desa Toboino Kec. Wasile Timur kabupaten Halmahera Timur yang dihadiri oleh Danrem 152/Baabullah, Dandim 1505/Tidore, Bupati Halmahera Timur beserta jajaran Muspida kab. Halmahera Timur dan Gapoktan/Poktan di 4 desa sekitar. Dalam sambutannya, Bupati Halmahera Timur menyampaikan ucapan terimkasih kepada seluruh pihak, khususnya BPTP Maluku Utara, yang telah mendiseminasikan dan melakukan pendampingan kegiatan SL PTT Padi Sawah sehingga telah terjadi peningkatan produktivitas yang signifikan saat ini di kabupaten Halmahera Timur.
 
Tantangan kedepan, target produktivitas padi sawah sebesar 7 ton/ha harus bisa dicapai di kabupaten Halmahera Timur dengan lebih mensinergikan peran petani, Dinas Pertanian kab Halmahera Timur, Danramil kab. Hallmahera Timur dan BPTP Maluku Utara di lapangan. Dalam kesempatan ini, Kepala BPTP Maluku Utara Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP. menyerahkan Kalender Tanam (Katam) untuk Musim Tanam II Tahun 2014  dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) kepada BP4K kabupaten Halmahera Timur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KACANG LAGA : Si biji Besar dari Pulau Letti

Andriko Noto Susanto Jogjakarta, 17 Juli 2011 P ulau Leti termasuk dalam gugusan kepulauan Lemola (Leti Moa Lakor) masuk wilayah kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku. Titik tengah Pulau ini berada pada 127°40'17,04"E & 8°11'49,18"S.  Secara administrasi seluruh wilayah masuk dalam kecamatan Pulau Leti dengan 7 desa/kelurahan yaitu Laitutun, Batumiau, Tutkey, Tomra, Nuwewang, Tutuwaru dan Luhulely. Pulau ini termasuk wilayah dengan aktivitas ekonomi relatif  maju seperti halnya Pulau Kisar. Ukuran Pulau Leti hampir sama dengan Pulau Kisar. Luas Pulau Leti hanya 9.230 ha, dengan keliling Pulau sekitar 45 km, didiami oleh sekitar 8.442 jiwa penduduk.   D i Pulau ini terdapat satu jenis kacang tanah spesifik lokasi yang oleh masyarakat setempat di sebut “KACANG LAGA”. Kacang ini mempunyai ukuran polong dan biji lebih besar dibanding kacang tanah pada umumnya. Bobot 100 biji kacang laga adalah 77,8 gr sedangkan bobot 100 biji kacang tanah pada umumny...

TANAH PULAU KISAR : Kesuburan yang terawetkan secara alamiah

  Andriko  Noto  Susanto Jogjakarta, 16 Juli 2011 P ulau Kisar terletak di wilayah kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dapat ditandai pada posisi geografis 8°3'29.24"S - 127°10'33.56"E. Pulau ini masuk kecamatan PP. Terselatan dengan ibukota Wonreli, merupakan wilayah paling aktif di kabupaten ini. Dari kota inilah saat ini pemerintahan kabupaten  dikendalikan. Ukuran pulau ini sangat kecil, jarak Utara – Selatan hanya 10,4 km; jarak terjauh dari Timur – Barat adalah 10,22 km; luas 8.500 ha dan keliling pulau sekitar 37 km. Hanya perlu sekitar 40 menit untuk mengelilinginya dengan speedboat jika kecepatanya  60 km/jam. Namun pulau ini dihuni oleh sekitar 18.425 penduduk yang terbagi dalam 12 desa/kelurahan dan termasuk paling padat di MBD. P ulau ini merupakan daerah angkatan coral reef (batu kapur koral) pada kala polistocean dengan umur sekitar 1 juta tahun. Keunikan dari pulau ini adalah bentuknya seperti ‘mangkok’ bagian tengah merupakan hamparan tanah ...

MAJU BERSAMA ‘EMBAL’ DAN ‘KACANG BOTOL’ : Kisah Inspiratif Optimalisasi Lahan Kering Desa Debut, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara

  Andriko  Noto  Susanto Jogjakarta , 21 Juli 2011 Jalan utama Desa Debut D esa Debut terletak di kecamatan Kei Kecil, kabupaten Maluku Tenggara. Desa ini dapat dijangkau melalui jalur darat selama ± 45 menit dari Langgur dan ± 60 menit dari Kota Tual. Total luas desa sekitar 2.619,36 ha, terdiri dari hutan sekunder seluas 1.800 ha, perkebunan rakyat dengan pola campuran seluas 400 ha, lahan kritis/tandus seluas 250 ha dan sisanya adalah pemukiman. Embal Lempeng     ‘ K eperkasaan’ kaum hawa di desa Debut  tidak perlu diragukan lagi. Setelah kaum pria berhasil membuka hutan untuk perladangan, kaum perempuanlah yang secara aktif mengelola dari penanaman, penyiangan, panen, pascapanen, pengolahan hasil sampai siap dikonsumsi keluarga. Masyarakat berjibaku menaklukkan lahan kering agak berbatu, kekurangan air, dan gangguan hama (babi hutan) untuk bertahan hidup. Penyatuan masyarakat bersama alam dan cara ‘main otak’  kaum perempuan membawa de...