Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza
Adityaswara, pada hari Jum’at (14/03/2014) meresmikan Mini Feed Mill yang dikelola oleh Kelompok Ternak Makududara binaan Bank
Indonesia perwakilan prov. Maluku Utara dan BPTP Maluku Utara di kelurahan
Kastela kec. Pulau Ternate kota Ternate. Dalam acara peresmian ini, dihadiri juga oleh
Gubernur BI Wilayah I Silampua (Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua),
Gubernur Bank Indonesia Perwakilan Prov.
Maluku Utara, Asisten II Gubernur Maluku
Utara Bidang Kesra, Walikota Ternate beserta jajaran Muspida kota Ternate,
Bupati Halmahera Timur beserta jajaran Muspida kabupaten Halmahera Timur, Kadis
Pertanian Prov. Maluku Utara, anggota dan pengurus kelompok ternak Kastela,
serta kelompok petani lain binaan BI dan BPTP Maluku Utara.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Senior dan
Gubernur BI prov. Maluku Utara menyampaikan nilai strategis beberapa komoditas
pertanian (padi, daging, dan bawang merah) yang memiliki kontribusi secara
signifikan dalam menstabilkan nilai mata rupiah di Maluku Utara sehingga tidak
terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat di Maluku Utara.
Dalam sambutannya, secara khusus disampaikan apresiasi atas kinerja BPTP Maluku Utara
sebagai mitra kerja Bank Indonesia dalam upaya menekan inflasi produk pertanian
di Maluku Utara, salahsatunya melalui peningkatan produksi dan produktivitas
usaha ayam ras di kota Ternate.
Dengan terwujudnya ini, merupakan bagian dari tindak lanjut penandatanganan MoU yang
dilaksanakan antara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara dan
Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara pada tanggal 26 Juli 2013 di
Kantor Bank Indonesia tentang Pengembangan Klaster Ayam di kota Ternate.
Dalam
hal ini, peran BPTP Maluku Utara antara lain; a). Kajian Kebutuhan Peluang
(KKP) dalam rangka pengembangan usaha agribisnis ayam pedaging; b).
Pendampingan penguatan kapasitas kelompok peternak dalam aspek teknis dan
kelembagaan; dan c). Pelatihan dan pendampingan inovasi teknologi hasil kajian
efektivitas formulasi pakan berbasis potensi bahan baku lokal sebagai langkah
awal dalam pembuatan mini feed mill di kota Ternate. Dengan memanfaatkan sumber bahan pakan utama yaitu berupa
jagung dan dedak dari kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Timur, maka kapasitas
produksi di kelompok ternak di kelurahan Kastela mencapai 12 ton/bulan. Dengan kemampuan membuat
pakan secara mandiri, peternak dapat menurunkan biaya pakan sampai 1.000/kg
sehingga pada dalam 1 kali siklus produksi, biaya produksi berkurang sebesar Rp. 1,2 juta/siklus produksi sehingga secara
langsung dapat menekan/ menurunkan titik impas biaya produksi (BEP) sebesar Rp.
2.000/ekor. Dengan kata lain, adanya penurunan biaya pakan mampu menurunkan inflasi
daging ayam sebesar 6-7%.
Selain itu, sebagai tindak lanjut peresmian maka dilaksanakan
pengembangan pembibitan ayam KUB secara mandiri di lokasi yang sama pada tahun
2014. Dalam rangka mewujudkan hal ini, maka BPTP Maluku Utara telah menyerahkan
bibit ayam KUB sebanyak 200 ekor kepada kelompok ternak “Makududara”. Adapun
peran yang akan dilaksanakan BPTP Maluku Utara ke dapan adalah pendampingan
teknis dan kelembagaan sedangkan Bank Indonesia prov. Maluku Utara
berkontribusi dalam penyediaan 2 unit mesin tetas untuk pembibitan ayam KUB.
Selain itu, dalam acara peresmian, dilaksanakan juga penandatanganan MoU antara Bank
Indonesia Perwakilan Prov. Maluku Utara, Pemkab. Halmahera Timur, Dinas
Pertanian Prov. Maluku Utara dan BPTP Maluku Utara untuk kegiatan pengembangan
klaster bawang merah terintegrasi ramah lingkungan di desa Toboino dan Tutuling
Jaya kec. Wasile Timur kabupaten Halmahera Timur.
Dalam hal ini, peran BPTP
Maluku Utara antara lain; a). melaksanakan pendampingan
teknologi budidaya dan pengolahan pasca panen dalam rangka peningkatan mutu dan
peningkatan produktivitas, b). Sebagai narasumber dalam pelatihan dan
pendampingan kepada penyuluh dan petani, serta 3). Penyediaan benih unggul
bawang merah lokal melalui kegiatan UPBS.
Dalam kesempatan acara tersebut, dilakukan juga diskusi secara terbatas antara Walikota Ternate,
Kadis Pertanian Kota Ternate dan Kepala BPTP Maluku Utara tentang pengembangan
potensi sukun di wilayah Ternate, khususnya di pulau Moti, Hiri, dan Batangdua.
Dalam diskusi tersebut, disepakati tentang rencana kegiatan eksplorasi dan
optimalisasi keunggulan pemanfaatan sukun lokal Ternate dengan langkah awal
melakukan karakterisasi dan identifikasi produksi serta populasi sukun di
wilayah Ternate dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sebagai persiapan
operasionalisasinya, maka akan dilakukan sinkronisasi kegiatan bersama dengan
Bapak Walikota Ternate pada minggu IV bulan Maret di kantor Walikota Ternate.
Dalam kesempatan lain, yaitu satu hari sebelum acara penandatanganan MoU (13/03/2014), dilakukan
diskusi terbatas antara Gubernur dan Wakil Gubernur Bank Indonesia Perwakilan
Maluku Utara; Bupati Halmahera Timur beserta jajaran Muspida; Wakil Ketua DPRD
kab. Halmahera Timur; dan Kepala BPTP Maluku Utara beserta Kasie KSPP dan
penyuluh senior membahas tentang rencana operasionalisasi pengembangan klaster
bawang merah di kabupaten Halmahera Timur. Dalam kesempatan tersebut, BPTP
Maluku Utara memperoleh apresiasi khusus dari bupati Halmahera Timur atas peran
BPTP Maluku Utara melalui kegiatan pendampingan SL PTT Padi Sawah dalam
meningkatkan produktivitas padi dari 2,9 menjadi 4-5 ton/ha di kabupaten
Halmahera Timur. Bahkan secara khusus, Bupati Halmahera Timur bersedia
menyediakan lahan sawah seluas 10 ha guna peruntukkan Kebun Percobaan Lahan
Sawah yang akan dikelola oleh BPTP Maluku Utara sebagai media diseminasi dan show window inovasi teknologi Badan
Litbang Pertanian di Maluku Utara.
Komentar
Posting Komentar