Sukun (Artocarpus communis) merupakan komoditas hortikultura yang sudah dikenal dan berkembang di Maluku Utara. Buah sukun cukup banyak mengandung karbohidrat, sehingga mempunyai potensi sebagai bahan pangan alternatif untuk pengganti beras (diversivikasi pangan) dalam mendukung ketahanan pangan dan bahan olahan lainnya.
Pada umumnya, buah sukun di Maluku Utara banyak dimanfaatkan sebagai makanan ringan (camilan), dengan direbus, digoreng maupun dibuat keripik. Untuk diversifikasi makanan, buah sukun dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, salah satunya adalah tepung sukun.
Hasil inventarisasi sukun di Maluku Utara terdapat : (1) Populasi tersebar di semua Kabupaten/Kota di Maluku Utara, yang spesifik terdapat di Maitara dan Kepulauan Sula. Di Maitara ada dua jenis sukun, yaitu sukun telur dan sukun batu (nama lokal); (2) Tinggi pohon berkisar 10-15 m, dengan lebar kanopi + 5 m dari cabang-cabang yang melebar ke samping; (3) Rata-rata umur sukun di Maluku Utara pada kisaran produktif di atas 25 tahun. Rerata jumlah buah pada tanaman produktif berkisar 100-175 buah/pohon; (4) Bentuk buah sukun : bulat atau agak lonjong dengan diameter dapat mencapai kurang lebih 25 cm tergantung dari jenis sukunnya; (5) warna kulit buah hijau muda sampai kekuning-kuningan
Ketebalan kulit antara 1-2 mm. (6) Buah sukun berkulit kasar (berduri) dan tanpa duri
Daging buah berwarna putih dan krem ke kuning-kuningan, teksturnya kompak dan berserat halus;
(7) Rasa buah sukun tua agak manis dan memiliki aroma yang spesifik (Sukun Maitara dari Kota Tidore sebagai sentra); (8) Berat buah sukun bervariasi, berkisar antara 1-3 kg/buah; (9) Musim panen raya di Maluku Utara pada Bulan Februari-April dan Agustus-September.
Harga jual dari tepung sukun bergantung pada harga dari buah sukun segar dan harga dari buah sukun sangat bergantung dengan musim panen sukun, apa musim panen besar atau musim panen kecil. Pulau Maitara sebagai centra sukun di Kota Tidore Kepulauan juga mengalami fluktuasi harga sukun, pada tahun 2013 ini harga sukun yang dibeli langsung di petani harganya berkisar antara Rp.15.000,- s.d. Rp. 35.000,- perbuah. Apabila digunakan harga Rp. 25.000,- per buah dengan berat buah rata-rata 2500 gram per buah maka harga jual dari tepung sukun per kg dengan rendemen 25% adalah sebesar minimal Rp.40.000,- harga ini belum termasuk komponen tenaga kerja, peralatan, packing dan pemasaran. Apabila harga sukun segar turun menjadi Rp.20.000,- per buah maka harga jual minimal dari tepung sukun dapat menjadi Rp. 32.000,-
Komentar
Posting Komentar